Thursday, January 7, 2010

Ke BWSI Bawa Rekaman Pertandingan

Kinerja wasit di kompetisi tanah air, memang belum menunjukkan kata memuaskan. Tak jarang kinerja wasit kerap merugikan tim, terutama tim tamu yang bertandang ke markas lawan.

Puncak kejenggelen manajemen PSMS, akan kinerja wasit terjadi saat laga kontra Persita, Selasa (6/1). PSMS yang kandas 3-0, tidak bisa menerima kinerja wasit yang terkesan sangat bodoh dan memihak.

Tak main-main, manajemen PSMS akan melaporkan kinerja wasit Sholichin asal Surabaya yang sore itu memimpin pertandingan ke Badan Wasit Seluruh Indonesia (BWSI).

Terlebih gol pertama bagi Pendekar Cisadane yang jelas-jelas harusnya tak boleh disahkan karena pemain Persita sudah lebih dulu berdiri dalam posisi offside. Hal itu dibuktikan dengan diangkatnya bendera tanda offside oleh asisten wasit saat ini.

Untuk menguatkan bukti buruknya kinerja wasit yang memimpin laga itu, manajemen PSMS bahkan berencana membawa bukti rekaman pertandingan. Kebetulan, saat laga itu digelar ada reporter sebuah televisi swasta yang mengabadikan momen tersebut. Beberapa foto juga akan dibawa serta. “Kita tidak sembarangan menyatakan protes. Untuk itu kita akan sertakan bukti rekaman dan foto terkait insiden memalukan itu. Kenapa memalukan? Karena wasit Solichin telah menodai pertandingan tersebut,” ujar Benny Tomasoa asisten manajer PSMS kesal.
Hal ini dilakukan, ternyata bukan berarti manajemen PSMS meminta hasil laga itu dibatalkan. Namun lebih kepada peringatan akan kinerja wasit, yang sering merugikan klub.

“Kita bukan meminta hasil pertandingan dibatalkan. Yang terpenting, kalau protes kita tidak ditanggapi, persepakbolaan nasional kita tidak akan pernah berkembang,” sambung Benny.

Untuk menghindari agar tak lagi ‘dikerjai’ wasit, manajemen berencana merekam setiap pertandingan PSMS. “Karena terus-terusan dikerjai wasit, Ketum Dzulmi Eldin pun kesal. Dia berharap kita merekam setiap pertandingan PSMS, agar kalau seandainya terjadi hal-hal serupa kita punya bukti untuk melapor,” pungkas manajer berdarah Ambon itu

No comments: