Monday, November 2, 2009

Lini Tengah PSMS Makin Solid


Suimin Diharja-arsitek PSMS tampak tersenyum kecil usai timnya menang kontra PSKB Binjai dengan skor 2-0, pada laga uji coba kemarin. Senyumnya sarat makna penuh keyakinan, bahwa sesungguhnya dua gelandang yang saat ini seleksi, Edu Juanda dan Ariel Guiters layak berkostum PSMS.

Memang keduanya tidak mengemas gol, tapi keduanya bermain apik bersama gelandang lainnya, Afan Lubis dan Faisal Azmi. Artinya, keinginan Suimin untuk mengajukan kontrak keduanya ke manajemen semakin bulat.

“Edu berperan penting di pertandingan ini, dengan masuknya Edu dan Ariel di lapangan tengah, serangan lebih variatif,” ujar Suimin usai laga itu.

Menurut Suimin, Edu yang tampil 2 x 45 menit cukup stabil. “Kalau katanya cedera, saya enggak yakin, buktinya dia tampil baik 90 menit penuh, riwayat cederanya itu enggak berpengaruh apa-apa pada performanya,” kata pelatih 58 tahun ini.

Sebaliknya, Suimin malah kecewa dengan penampilan lini depan PSMS. Termasuk penampilan striker asing teranyar Osas Saha. Menurut Suimin, striker PSMS Terlihat ingin menang sendiri alias lebih condong bermain individu.

“Beberapa pemain yang masih egois dan bermain lebih mengarah ke individual, pemain depan asal dapat bola selalu hilang, ini PR ke depannya. Artinya dengan buruknya lini depan, lini belakang dan tengah bisa frustrasi,” kritik Suimin.

Pada laga itu, Jecky Pasarela kembali menunjukkan ketajamannya di lini depan. Gol yang dilesakkan dengan keras dari luar kotak penalti lawan di babak pertama cukup untuk melemahkan perjuangan anak-anak PSKB. 1-0 untuk PSMS.

Meski bertanding di kandang lawan dengan dihadiri mayoritas suporter pendukung PSKB, skuad Ayam Kinantan tidak gentar, malahan sejak awal, PSMS yang digawangi mayoritas skuad muda lokal ini tampil mendominasi.

Unggul satu gol, M Afan Lubis dkk tidak menurunkan tempo permainannya, berkali-kali peluang tercipta, begitupun PSKB juga memberikan perlawanan sengit, meski serangan selalu kandas di kaki pemain bertahan PSMS. Suimin yang sengaja menurunkan gelandang asal Chile, Ariel Gutterez dan Edu Juanda terbukti bisa memaksimalkan daya serang tim, namun lini depan tidak mampu menyelesaikan dengan baik.

Praktis selama 45 menit pertama serang menyerang terjadi antara kedua kubu, tetapi hingga peluit tanda jeda babak pertama, The Killer—julukan lain PSMS—masih belum mampu menambah keunggulan.

Di babak kedua, suhu pertandingan semakin meninggi, skuad asuhan pelatih Suyud yang tidak mau kehilangan muka di depan publik pendukung, terus berusaha menekan, beberapa kali peluang berhasil diciptakan lewat counter attack, tetapi kawalan barisan belakang PSMS tidak tertembus.

Di pertengahan babak kedua publik Binjai dibuat terdiam oleh gol yang berhasil dilesakkan dengan baik oleh gelandang serang, Faisal Azmi. Lolos dari kawalan pemain belakang lawan, pesepakbola berambut gondrong tersebut sukses melesakkan bola ke sisi kanan gawang lawan. Skor 2-0 bertahan untuk keunggulan PSMS hingga peluit panjang tanda berakhirnya babak kedua di tiup wasit.

Sementara sang arsitek PSKB, Suyud, mengakui, PSMS bermain baik dan brilian terutama di sektor tengah. “Mereka bagus, selamat. Pemain tengah lawan terutama Edu Juanda dan Afan Lubis bisa berlari bebas tanpa terkawal, dan saya akui memang kualitas tim kita tidak merata, apalagi sebelum pertandingan ini kita baru dua kali latihan,”sebutnya.

Selain itu, masalah finansial juga masih menjadi persoalan buruknya performa anak asuhnya. “Kita saat ini terkendala finansial sebenarnya potensi pemain cukup bagus. Oleh karena itu kami mohon bantuan masyarakat Binjai untuk kemajuan tim ini,” harapnya

No comments: