PSMS Medan kembali membuat keputusan penting. Setelah pergantian pelatih kepala untuk sekian kali, kini ban kapten pun berpindah tangan. Adalah Esteban Guilen yang ditunjuk Pelatih Rudi Keltjes menggantikan Affan Lubis.
Rudi Keltjes yang dihubungi Sumut Pos belum lama ini menegaskan kalau tidak ada masalah pada tubuh Ayam Kinantan. Pergantian kapten adalah sesuatu yang wajar. “Affan akan lebih difokuskan untuk mengatur permainan PSMS,” katanya.
Rudi Keltjes menambahkan, Esteban Guilen merupakan sosok yang tepat untuk menggantikan Affan. Pengalamannya saat menjadi kapten Persikota dapat dimanfaatkan demi kemajuan PSMS. Ya, dengan kata lain, pergantian ini semata dilakukan demi kemajuan tim kebanggaan Medan. “Secara resmi, saat melawan VB Maladewa (7 April, Red) nanti akan memakai ban kapten,” jelas Rudi.
Keputusan pergantian kapten ini diamini salah satu pemain PSMS, Dodi Cahyadi. “Ya, sejak kemarin (Jumat, Red) pelatih sudah menetapkan itu,” kata Dodi saat dihubungi Sumut Pos, Sabtu (4/4).
Dodi menambahkan, Esteban Guilen merupakan sosok yang menarik. Sifatnya yang kebapakan dianggap dapat menjadi teladan bagi pemain lain. “Ini merupakan keputusan pelatih. Kami semua menerimanya. Tidak ada masalah. Tim dalam keadaan yang sangat baik. Affan juga menerima keputusan ini,” jelas Dodi.
Pada prinsipnya, tambah Dodi, pergantian kapten di PSMS bukanlah sesuatu yang harus diperbincangkan hingga menimbulkan polemik mendalam. Pergantian ini adalah sesuatu yang baik. Ya, semuanya demi prestasi PSMS di masa yang akan datang. “Kita punya target memberikan prestasi terbaik di AFC, Copa Indonesia, dan ISL, jadi kita memang harus mendukungnya,” kata Dodi.
Seperti diketahui, PSMS masih memiliki peluang untuk memberikan prestasi maksimal di AFC. Ya, setelah menorehkan satu kemenangan dan satu kekalahan, PSMS kini berada di posisi runner up Grup F di ajang nomor dua di Asia itu.
Begitu pun di Copa Indonesia, setelah menumbangkan Persiba Bantul, Aiboy dkk lolos ke babak delapan besar. Hanya di ISL, untuk mencapai prestasi maksimal atau menjuarai liga tertinggi di Indonesia itu sama sekali tertutup.
Ya, dengan 25 pertandingan, PSMS hanya mampu mengumpulkan 21 poin. Sedang Persipura sang pemuncak klasemen telah mencatatkan 55 poin dari jumlah pertandingan yang sama. “Target kita tak degradasi dari ISL,” pungkas Dodi
No comments:
Post a Comment