PSMS Medan IPL tidak punya banyak waktu untuk menggelar persiapan babak perempat final Piala Indonesia lantaran sudah harus dijamu Semen Padang di Stadion H Agus Salim Padang, Rabu (6/6) mendatang. Sedangkan leg kedua bakal digelar di Stadion Baharoeddin Siregar Lubuk Pakam Rabu (13/6) mendatang.
Jadwal tersebut tertuang dalam surat PT LPIS tertangggal 31 Mei 2012 dengan nomor LPIS-330/OC-COMP/AH/PI/V/2012. Di hari yang sama dengan jadwal leg I PSMS Medan, Persik akan menjamu Persebaya dan Rabu (13/6), Persebaya gantian menjamu Persik
Sedangkan. Persibo akan menjamu Arema FC Rabu (6/6), dan leg kedua, Arema FC bakal menjamu Persibo Rabu (13/6). PPSM bakal menghadapi Persiba Bantul atau Perseman Kamis (7/6), sedangkan Persiba Bantul akan menjamu Perseman atau PPSM, Rabu (13/6).
Secara mengejutkan, PSMS Medan mampu mengakhiri kiprah Persiraja Banda Aceh di Piala Indonesia dan meraih kemenangan 2-0 mengubah agregat menjadi 4-3. (3-2) di Stadion Teladan Medan Rabu (30/5) lalu dan lolos ke babak perempat final. Namun, perjalanan tim besutan Fabio Lopez tersebut di delapan besar tidak akan mudah.
Pasalnya, Vagner Luis dkk harus menghadapi pemuncak klasemen sementara Indonesian Premier League (IPL), Semen Padang FC yang sebelumnya membantai Pro Duta di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubuk Pakam 3-0 (agregat 5-0) di hari yang sama. Rekor pertemuan kedua tim di dua laga IPL sebelumnya sepintas membuat Semen Padang jumawa.
“Kami sudah pernah melawan PSMS di IPL. Waktu sebagai tamu, skor akhir 1-1. Sewaktu kami tuan rumah, kami menang dengan skor 3-0. Target kami di Piala Indonesia ini masuk final dan di liga IPL menjadi juara,” ujar caretaker pelatih Semen Padang, Suhatman Imam.
Komentar tersebut tak dimungkiri menjadi sinyalemen anggap enteng Kabau Sirah-julukan Semen Padang terhadap tim berjuluk Ayam Kinantan. Lolos ke final, seolah-olah PSMS Medan bukan merupakan tim yang dapat mengancam perjuangan Elie Aiboy dkk meraih target.
Semen Padang memang boleh-boleh saja sesumbar, jemawa, optimis, atau apapun namanya jelang laga tersebut. Namun, kemenangan 3-0 atas PSMS di Stadion H Agus Salim Padang, Senin (7/5) lalu juga tidak serta-merta diraih dengan mudah. PSMS Medan menjadi satu dari sedikit tim yang tidak merasakan gol cepat khas Edward Wilson Junior dkk lantaran gol baru tercipta satu menit jelang babak pertama berakhir setelah kecolongan.
Di perjumpaan pertama 18 Maret silam di Stadion Teladan, hasil seri 1-1 tersebut juga diraih Semen Padang lantaran Tommy Rifka menolak keluar lapangan setelah diganjar kartu merah (kuning kedua) dan menyebabkan pertandingan berhenti belasan menit. Sementara sebelum kejadian itu, PSMS berhasil mengurung tim lawan. (tribunmedan)