PT Liga Indonesia akan mengevaluasi kasus tidak hadirnya tim PSMS Medan saat harus berlaga melawan tuan rumah Persiram Raja Ampat dalam lanjutan Liga Super Indonesia (ISL) yang harus dimainkan di Stadion Wombik, Sorong, pada Rabu lalu.
“Ke depan, kasus seperti ini akan dijadikan bahan evaluasi agar tidak terjadi lagi. Kami sudah mendapat laporan kenapa PSMS tidak hadir dalam pertandingan itu,” ujar CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono di Jakarta, Kamis.
Sebagaimana diketahui, PSMS Medan saat harus memainkan laga tandang ke Sorong, tidak hadir ke lapangan pertandingan. Dan sampai waktu `kick-off` dan tambahan waktu 15 menit, Sasa Zecevic dan kawan-kawan tak juga muncul di lapangan.
Menanggapi masalah ini, Joko Driyono mengatakan, pihaknya telah mendapat laporan, baik dari Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan maupun dari kubu PSMS Medan.
Dari informasi diketahui bahwa tidak ada maksud PSMS untuk melakukan walkover (wo), sebab rombongan PSMS sendiri telah sampai di Papua dan mereka mengalami kesulitan dalam reservasi tiket penerbangan ke Sorong.
“Hal itu terjadi karena ada `miss` dalam reservasi tiket penerbangan sehingga rombongan PSMS tidak memungkinan pergi ke Sorong. Mereka mengatakan tidak mendapatkan rute penerbangan dari Jayapura ke Sorong,” jelas Joko Driyono.
Diungkapkan bahwa pada Selasa malam PT Liga mendapatkan konfirmasi dari PSMS mengenai ketersediaan tiket transit dari Makassar ke Sorong. Tetapi pada hari H ternyata reservasi kosong.
Rombongan PSMS kemudian tetap berusaha sampai ke Papua dan pada Rabu siang mendarat di Jayapura dan berharap bisa transit ke Sorong. Tetapi ternyata dari Papua memang tidak ada penerbangan ke Sorong.
Sesuai dengan kondisi itu, lanjutnya, PT Liga menyimpulkan tak ada indikasi PSMS tidak ingin bertanding.
Untuk tim-tim yang berasal dari Sumatera Utara jika tandang ke Sorong, rute yang seharusnya dilalui adalah Medan-Jakarta-Makassar-Sorong. Tetapi PSMS melewati jalur Medan-Jakarta-Makassar-Papua, dan tim baru bertolak dari Bandara Polonia-Medan pada Selasa (29/5) pukul 17:00 WIB atau sehari sebelum laga.
“Sesuai regulasinya, yang pasti status pertandingan itu SMS dinyatakan kalah dengan skor 3-0. Namun ke depan kasus ini akan dijadikan bahan evaluasi agar tidak terjadi lagi,” demikian Joko Driyono. (ant)
No comments:
Post a Comment