Pelatih PSMS Raja Isa menginstruksikan agar anak-anak asuhannya tetap fight pada laga lanjutan ISL meladeni Persipura Jayapura, malam ini (18/1) di Stadion Teladan.
Karena menurut pelatih asal Malaysia ini, walau tim berjuluk Mutiara Hitam itu merupakan klub yang sempat dilatihnya beberapa waktu lalu, PSMS harus tetap fokus. “Secara teknis kita sudah mengetahui Persipura luar-dalam. Namun, tak seharusnya kita menjadi remeh terhadap tim itu,” ungkapnya, Selasa (17/1).
Raja Isa menuturkan, Persipura merupakan tim besar yang solid dengan telah melakukan pembinaan sejak 2007 lalu. “Di Persipura, putra daerah menjadi keutamaan dan sudah seharusnya diakomodir. Tanpa pemain asing, Persipura bisa menjadi tim bagus,” katanya.
Pada laga ini, Perspura dipastikan tak menurunkan Titus Bonai (Tibo). Dengan hal ini, Raja Isa merasa kecepatan yang menjadi andalan Persipura akan sedikit berkurang. “Persipura minus Tibo, ini menjadi kesempatan baik bagi kita untuk meraih poin penuh di kandang,” tutur Raja Isa.
Ia juga mengatakan, kelengahan yang kerap dilakukan lini belakang PSMS serta kiper sekaligus Kapten tim berjuluk Ayam Kinantan Markus Haris Maulana akan diusahakan diminimalisir.
“Saya memohon maaf jika kinerja saya hingga saat ini belum maksimal. Namun, saya yakin dengan menerapkan pola pembinaan seperti yang dilakukan Persipura 2007 lalu, PSMS bisa dan yakin mampu menyamai Persipura dalam kurun waktu 2-4 ahun mendatang,” ujar eks pelatih Persiram dan Persipura itu.
Sementara pelatih kiper Persipura Alan Hafiluddin mengatakan, PSMS merupakan lawan berat, karena Raja Isa juga merupakan seorang pembentuk Persipura. “Dia pasti tau karakter permainan Persipura. Apapun yang kami lakoni besok (hari ini, red) merupakan laga berat,” ungkapnya.
Mengenai lapangan Stadion Teladan yang kerap digenangi air saat terjadi hujan, menurut Alan hal tersebut tak layak dijadikan alasan. “Tak ada alasan untuk menyalahkan lapangan. Kita akan tetap melakukan strategi sesuai karakter yang diharapkan pelatih,” ujar Alan.
Mengenai minus Tibo pada laga kali ini, Alan menuturkan, Persipura tak pernah berantung dari seorang peman. “Kita bermain secara tim, dan kuat karena bermain padu antar pemain, bukan kuat karena seorang pemain saja,” katanya.
Menurut Alan, pada setiap pertandingan, Persipura tetap bermain dengan kerja keras para pemain. “Kami tetap membutuhkan perjuangan dan kerja keras untuk menang. Karena, setiap tim mempunyai motivasi ganda untuk mengalahkan Persipura,” ujarnya.
Sementara itu, di tempat terpisah pelatih Persipura Jacksen F Tiago menuturkan, sejarah pada musim 2008/2009 lalu tak bisa menjadi pegangan. Karena pada saat itu Persipura berhasil menekuk PSMS baik di kandang maupun partai tandang. “Keadaan yang dulu dengan sekarang jauh berbeda. Hasil apapun yang ingin kami capai besok, harus dengan berjuang. Sejarah Persipura bentrok PSMS lalu, tak akan membantu kami dalam pertandinga besok,” ujarnya.
“Justru, sejarah itu bisa membuat kami terlena dan meremehkan tim lawan. Lagipula Pak Raja Isa merupakan satu-satunya pelatih di ISL yang punya segala kemampuan dan pengetahuan sangat cukup untuk mengalahkan kami. Karena yang membentuk tim ini adalah Beliau,” tambahnya.
Menurut Jacksen, 85 persen dari tim Persipura dibentuk oleh Raja Isa. “Sehingga besok (hari ini, red) kami harus bekerja dalam keadaan maksimal, jika berharap dapat poin di sini,” tuturnya. (saz/sumutpos)
No comments:
Post a Comment