PSMS yang main di IPL ini benar-benar dadakan. Karena fans sudah mengira PSMS akan main di ISL, maka kebanyakan tidak tahu kapan PSMS bertandingan. Laga perdana kontra Persebaya lalu hanya disaksikan sekitar 3.500 penonton.
Menatap laga lawan Persija sore ini, Panpel coba mendatangkan lebih banyak penonton. Mereka mencetak 7.000 tiket. “Laga melawan Persija tampaknya lebih bergengsi. Kami yakin lebih ramai,” kata H Sariono Ketua Panpel kemarin.
Penurunan penonton tentu saja masalah serius. Sebab musim sebelumnya di mana PSMS hanya main di Divisi Utama, setiap laga sekitar 10.000 penonton menyesaki Stadion Teladan. Memang saat itu laga digelar malam hari. Lebih dari itu, prestasi PSMS musim lalu juga cukup lumayan dan dihuni pemain yang punya basis fans cukup bagus. Lalu bandingkan dengan PSMS IPL? Nyaris tak ada skuad yang punya nama besar.
Harga tiket di IPL juga dijual terjangkau. Untuk tribun tertutup, Panpel menjualnya Rp20 ribu, sedangkan tribun terbuka Rp10ribu. Jika Anda seorang fans yang tergabung dalam sebuah kelompok yang diakui pengurus, maka cukup mengeluarkan Rp8 ribu untuk selembar tiket.
Sementara itu, PSMS IPL juga terkesan kurang perhatian. Itu terlihat dari sesi latihan kemarin sore yang hanya digelar di lingkungan hotel Dhaksina tepatnya di lantai empat hotel yang berada di Jalan SM Raja itu.
Khaidir didampingi CEO PSMS Fredy Hutabarat menjelaskan, latihan yang digelar itu hanya berupa peregangan otot. Karena PSMS akan melakoni laga kontra Persija sore (1/12) ini. “Jadi tak perlu latihan fisik atau strategi lagi. Latihan ini dilakukan agar tubuh mereka tetap bugar dengan melakukan gerakan-gerakan kecil,” ungkapnya.
Untuk saat ini, PSMS IPL akan melakukan latihan reguler di Stadion TD Pardede. (saz)
No comments:
Post a Comment