MEDAN - Ada pemandangan berbeda pada laga kandang terakhir PSMS Medan kontra PSAP Sigli tadi malam di Stadion Teladan Medan. Usai jeda babak pertama, sekelompok cewek berseragam menampilkan aksi cheerleaders di tengah lapangan. Di sisi lain, sekelompok pria menampilkan aksi free style dengan bola di pinggir lapangan,Ada pemandangan berbeda pada laga kandang terakhir PSMS Medan kontra PSAP Sigli tadi malam di Stadion Teladan Medan. Usai jeda babak pertama, sekelompok cewek berseragam menampilkan aksi cheerleaders di tengah lapangan. Di sisi lain, sekelompok pria menampilkan aksi free style dengan bola di pinggir lapangan.
Hiburan itu merupakan gawean kelompok suporter SMeCK Hooligan. Selain untuk menghibur penonton, terobosan itu ditujukan untuk mengalihkan perhatian penonton saat jeda babak pertama. Tujuannya tak lain untuk meminimalisir terjadinya kerusuhan. Insiden saat duel PSMS dan Persiraja tak ingin kembali terjadi.
"Waktu saat jeda itu kosong. Jadi kita manfaatkan dengan adanya hiburan. Dengan itu penonton akan terhibur dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan tim tamu seperti pelemparan," ujar Ketua Umum SMeCK Hooligan, Nata Simangunsong.
Menurut Nata, hiburan ini juga ingin menunjukkan kreativitas SMeCK. "SMeCK selalu ingin berkarya dan berkreativitas. Jadi kita ingin tunjukkan itu," ujarnya.
Keinginan SMeCK ini sebelumnya harus mendapat persetujuan panpel dan komisi pertandingan. Pasalnya hiburan seperti ini sangat jarang dilakukan pada pertandingan sepakbola. Benar saja, meski sempat bertanya-tanya para penonton terfokus pada hiburan berdurasi hampir 15 menit ini.
Sorakan-sorakan terdengar dari tribun tertutup maupun sisi tribun terbuka. Usai atraksi tepuk tangan pun bergemuruh menandakan penonton cukup terhibur. Tak ada lemparan-lemparan botol mineral seperti saat duel dengan Persiraja beberapa waktu lalu
No comments:
Post a Comment