MEDAN-Kemenangan di laga perdana Indonesia Super League (ISL) bagi PSMS Medan pupus. Memimpin 1 gol hingga menit ke-86, PSMS harus puas dengan hasil seri setelah pemain Mitra Kukar, Pierre Njanka, berhasil menyamakan kedudukan.
Laga yang dihelat di Stadion Teladan, Minggu (4/12) malam ini berlangsung keras. Sedikitnya delapan kartu kuning serta satu kartu merah dikeluarkan wasit Prasetyo Hadi untuk Isnan Ali.
Kemarin, PSMS dan Mitra Kukar memang memperagakan permainan terbuka. Namun, duel lebih sering terjadi di sektor tengah, sehingga tak banyak peluang untuk unggul lebih dulu yang tercipta bagi kedua tim.
Ribuan pecinta Ayam Kinantan bersorak kegirangan menjelang babak pertama usai. Tim kesayangan mereka berhasil unggul. Tendangan bebas Inkyun Oh disambut tandukan Luis Pena yang merobek jala kiper Mitra Kukar Hendro Kartiko.
Permainan PSMS dan Mitra Kukar tidak mengalami perubahan di babak kedua. Kendati demikian
tensi permainan makin meninggi. Sejumlah pelanggaran keras yang dilakukan membuat laga sempat terhenti beberapa kali.
Mitra Kukar yang berusaha mengejar ketertinggalan bermain lebih ngotot. Penetrasi Saktiawan Sinaga beberapa kali merepotkan barisan pertahanan tuan rumah. Kendati demikian, mereka gagal menceploskan bola ke gawang lawan.
Upaya tim tamu untuk menyamakan kedudukan baru membuahkan hasil empat menit menjelang pertandingan berakhir. Setelah menerima umpan Heru Nerly, Pierre Njanka kemudian melewati pemain belakang PSMS, sebelum akhirnya memperdayai kiper Markus Haris Maulana.
Selang tiga menit kemudian, Mitra Kukar harus kehilangan satu pemain setelah Isnan Ali diganjar kartu merah, karena melanggar Osas Saha yang berpeluang mencetak gol. Hingga laga usai, skor 1-1 tetap bertahan.
Sebelum pertandingan dimulai, kedua tim bersama ribuan penonton mengheningkan cipta. Doa bersama untuk para korban runtuhnya Jembatan Mahakam II, Sabtu pekan lalu. Kedua tim juga memakai ban hitam dilengan masing-masing tanda turut berduka atas tragedi yang terjadi di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, itu. “Kami berterimakasih kepada masyarakat Medan dan PSMS yang ikut merasakan kesedihan warga Kutai Kartanegara,” kata Arief Yanto, pelatih kiper Mitra Kukar.
Ribuan pendukung PSMS yang berdesakan di Stadion Teladan Medan hening sekitar satu menit. Seluruh bunyi-bunyian dari alat yang biasa dibunyikan untuk menyemangati penonton, berhenti seketika saat panitia mengumumkan hening cipta untuk korban Mahakam II. “Kita harus menghargai warga Kutai Kartanegara yang sedang berduka. Duka warga Kutai Kartanegara adalah duka kita juga,” kata Robert Simatupang, salah satu pendukung PSMS.(saz)
No comments:
Post a Comment