EDAN - Tiga hari lagi selayaknya PSMS Medan menjalani laga perdana pada Indonesian Premier League (IPL) kontra Persebaya Surabaya. Pengawas Pertandingan (PP) utusan PSSI pun sudah berada di Medan, namun sikap PSMS yang belum resmi mengumumkan pembelotannya ke Indonesian Super League (ISL) membingungkan.
PP yang bernama Bustami itu tiba di Medan, Kamis. Kepada wartawan, Bustami mengaku bingung dengan ketidaktegasan sikap Ayam Kinantan yang belum juga memberikan jawaban perihal keputusannya memilih ISL.
"Saya ditugaskan resmi oleh PSSI sebagai Pengawas Pertandingan PSMS kontra Persebaya. Wasit pertandingan juga akan menyusul tiba. Sejak pagi, saya menunggu pihak yang bisa dikonfirmasi, tapi belum ada jawaban," ujar Bustami di Mes Kebun Bunga.
Diakui, dirinya mengetahui kabar soal "pembelotan" PSMS tersebut, namun tugas membuatnya tetap datang. Untuk itu, Bustami berharap pihak PSMS segera memberi kejelasan terkait ketiadaan tanggapan atas kedatangannya itu.
"Saya sudah tanya pak Idris (Pelaksana Teknis PSMS-red) dan menunggu arahan. Kalau memang nggak ada pertandingan, saya pulang, tapi saya perlu surat untuk disampaikan kepada PSSI karena ditugaskan resmi," ucapnya lagi.
Perihal kedatangan PP dari PSSI itu, Idris tak terlalu mengambil pusing dan menuturkan bahwa PSMS tidak mendaftar ikut IPL ke PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) sudah cukup menjelaskan sikap mereka.
"Kalau mereka (PP) datang, ya datang. Mereka harus juga tahu sikap kami (PSMS) seperti apa. Apakah PSMS sudah mendaftar ikut IPL atau belum? Lagipula kalau memang IPL tidak ada dananya, mana bisa kami ikut kompetisi tersebut," tandas Idris menambahkan pihaknya memilih ISL karena lebih ‘jelas’.
Di lain pihak, keputusan PSMS memilih ISL musim ini tak ayal klub kebanggaan Kota Medan ini harus siap menerima sanksi dari PSSI. Demi menghindari sanksi, dikabarkan 40 klub pemilik PSMS berniat membentuk tim tandingan demi menjaga arah ke jalur resmi.
"Kami, klub anggota PSMS, sudah melihat kemungkinan ini (ke ISL-red). Lalu apakah PSMS siap dengan sanksi jika tetap memaksakan diri ke ISL?" ujar Freddy Hutabarat, pemilik PS Kinantan dan Medan Putra.
Kabarnya, pemain-pemain beberapa klub di Sumut seperti PS Pratama, Pro Duta juga PON Sumut, dan PSMS U-21 akan mengisi skuad Ayam Kinantan tandingan dan berlatih di Stadion TD Pardede. Freddy pun membenarkan pihaknya sudah menyiapkan 25 pemain jika benar PSMS berlaga di ISL.
"Klub-klub jangan dibodohi, pemilik klub-klub sudah pernah bertemu wali kota (ketum), dan IPL sudah oke. Bagaimana jika ISL tidak sampai semusim sudah dihentikan?” tanyanya.
Editor: AVIAN TUMENGKOL
No comments:
Post a Comment