Tak dinyana, PSMS Medan bakal menemui nasib serupa dengan Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, dan Arema Malang yang bermitosis menjadi dua.
Sumber-sumber tribun, baik di seputaran kawasan Stadion Kebun Bunga, lingkungan manajerial PSMS, maupun di PSSI, menyebut sekarang mencuat indikasi PSMS akan tetap ikut di kompetisi IPL, tapi dengan nama berbeda, yakni "PSMS 1950".
Pertanyaannya, dari mana pemainnya? Sedangkan laga perdana PSMS di IPL adalah tanggal 27 November (kontra Persebaya Surabaya). Ada dua versi. Pertama, diisi oleh materi Tim PON Sumatera Utara yang dibesut Rudi Saari. Jika benar, tentu sangat miris. Pasalnya tim muda yang potensial ini hanya akan menjadi tumbal politisasi sepakbola. Sangat rancu sebab para pemain ini masih menyandang status amatir. Dibutuhkan proses alih status ke profesional.
Versi lain, materi PSMS 1950 terdiri dari gabungan Pro Duta, PS Pratama, dan PSMS U-21. Bukankah Pro Duta saat ini dipersiapkan untuk Liga Indonesia Divisi Utama? Menurut sumber tribun, PSMS 1950 akan didahulukan. Sedangkan materi untuk Divisi Utama akan dibentuk ulang. Beberapa nama disebut-sebut menjadi inisiator di balik wacana ini, termasuk di antaranya Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin dan pengurus PSMS Freddy Hutabarat.
Para penggagas yakni mayoritas klub-klub sub ordinat PSMS mulai melakukan konsolidasi. Tim sukses penggagas menggelar rapat di Hotel Danau Toba Medan, Kamis (24/11/2011). Pertemuan dihadiri beberapa pengurus klub pemilik PSMS, seperti Putra Buana, Medan Putra, P0 Polisi, PS Kinantan, dan lain-lain.
Selain itu beberapa pemain yang hadir ialah Mahmud Aziz dan Aswin Sitorus. Ketua klub PS Kinantan dan Medan Putera, Freddy Hutabarat mengatakan pihaknya sudah menyiapkan tim PSMS di IPL.
"Kami bukan orang-orang konyol yang tanpa langkah konkrit. Lapangan TD Pardede kita siapkan sebagai tempat latihan. Ini bukan ancaman, pelatih dan pemain sudah kita persiapkan. Langkah ini untuk mengingatkan agar Ketua Umum bersedia berpikir ulang,"pungkasnya.
Sebelumnya direncanakan, tim PSMS Medan IPL akan menggelar konferensi pers resmi terkait pembentukan tersebut, namun gagal lantaran masih melengkapi berkas tanda tangan wali kota yang juga Ketum PSMS, Rahudman Harahap. Ketua PS Medan Putra Freddy Hutabarat yang disebut-sebut sebagai inisiator masih menunggu untuk bertemu ketua Umum PSMS Rahudman Harahap.
"Belum ada yang bisa disampaikan. Saya sedang menunggu untuk bertemu dengan pak wali. Kalau sudah ada kejelasannya, nanti saya sampaikan. Namun jika ketum tetap memilih ISL. Kami akan ajukan mosi tidak percaya," tegasnya.
(Randy Hutagaol/TribunMedan)
No comments:
Post a Comment