MEDAN - Sejak lama para pecinta PSMS Medan mendengungkan nama Saktiawan Sinaga, Mahyadi Panggabean maupun Legimin Raharjo masuk dalam deretan skuad musim depan. Apalagi kesempatan berlaga di Liga Super Indonesia, harusnya membuat PSMS mencari pemain-pemain berkualitas. Namun, PSMS justru mengacuhkan putra daerahnya.
Tak ayal hal ini mengecewakan Sakti. Pascahengkang dari Semen Padang, ia mengharapkan panggilan dari klub yang membesarkannya itu. Namun PSMS tak kunjung menghubunginya hingga akhirnya memilih Mitra Kukar sebagai pelabuhan berikutnya setelah memutuskan mundur dari Arema Indonesia.
“Arema bermasalah jadi saya putuskan tidak jadi ke sana. Sekarang saya di Mitra Kukar,” ujar Sakti.
Padahal tak dipungkiri Sakti, ia akan memprioritaskan PSMS di atas klub-klub peminatnya. Namun tak ada sinyal dari Pengurus PSMS untuk menariknya kembali ke Medan.
“Habisnya PSMS yang tidak mau, apalagi Idris, masak putra daerah yang bermarga tidak dia panggil. Saya tidak dihubungi sama sekali untuk kembali membela PSMS padahal itu prioritas saya jika memang dipanggil,” beber pemain kelahiran 1982 ini.
Ya, sepeninggal membawa PSMS masuk final Divisi Utama 2007 lalu, Saktiawan memang lebih banyak melanglang buana ke berbagai tim elit. Mulai Persik Kediri, Semen Padang hingga kini telah resmi gabung Mitra Kukar.
Kekecewaan Sakti cukup beralasan. Apalagi justru daerah lain yang mau menghargainya. “Yang jelas saya merasa lebih dihargai di daerah lain daripada di daerah sendiri. Itu membuat saya dan mungkin beberapa pemain asli putra daerah lainnya sedih,” lanjutnya.
Begitupun kekecewaannya tak lantas menutupi rasa cintanya yang besar kepada klub berlambang daun tembakau itu. Ia tetap mendoakan PSMS untuk bisa berhasil di Liga Super nanti.
“Ya semoga sukses sajalah untuk PSMS tim tercinta. Sampai jumpa di Liga Super,” ujarnya.
No comments:
Post a Comment