MEDAN – Kompetisi Liga Prima Indonesia yang hanya tinggal menyisakan beberapa hari saja membuat salah satu kontestan Liga Prima Indonesia, Persatuan Sepakbola Medan Sekitarnya (PSMS) dituntut untuk segera menyelesaikan sejumlah masalah yang saat ini mengelilingi klub yang berjuluk ayam kinantan ini.
Masih kosongnya posisi Chief Executive Officer (CEO) dan masih belum jelasnya kontrak para pengurus di PSMS adalah sederet masalah yang harus diselesaikan oleh klub ini.
Banyak pihak yang pesimis melihat kiprah PSMS dalam mengarungi kompetisi Liga Prima Indonesia. Namun lain halnya bagi Rafriandi Nasution, pengamat sepakbola Sumatera Utara, mengungkapkan sikap optimisnya. “Harus optimis donk, jangan pesimis,” ujarnya kepada Waspada Online, tadi malam.
Rafriandi menyakini bahwa badai masalah di klub yang telah berdiri sejak tahun 1950 ini akan berakhir.
Menurutnya ada beberapa hal yang membuat dirinya optimis bahwa masalah ini akan selesai, yakni PSMS sudah membentuk komisaris untuk memilih siapa CEO klub, lalu terpilihnya Walikota Medan, Rahudman Harahap, sebagai Ketua Umum PSMS.
Kemudian datangnya perwakilan dari Asian Footbal Confederation (AFC) untuk mengevaluasi persiapan PSMS seperti manajemen klub, kelayakan stadion teladan, dan sebagainya. Rekrutmen pemain juga sudah berjalan dengan baik. Dan yang terakhir ialah PSMS telah mengutus Benny Tomasoa dalam CEO Meeting. “5 poin tersebut ialah beberapa hal yang membuat saya optimis, kalau untuk stadion teladan saya kira akan rampun dalam waktu dekat,” tambahnya.
Namun saat dicecar pertanyaan seputar masalah yang membelit klub yang pernah meraih posisi runner-up pada perhelatan Liga Indonesia musim 2007 ini dirinya tidak dapat menyangkal. “Memang ada beberapa masalah yang masih mendera PSMS, kontrak para pengurus dan belum ditunjuknya CEO klub adalah masalah utama klub. Semoga ini cepat terselesaikan,” harapnya.
No comments:
Post a Comment