MEDAN - Ketidakjelasan kondisi PSMS Medan perihal manajemen yang belum terbentuk dan sosok CEO yang belum juga ditentukan tampaknya akan segera tercerahkan.
Pasalnya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) konsorsium yang tergabung dalam PT Bestari Medan Metropolitan direncanakan 18 Oktober mendatang.
“Untuk PSMS tidak ada masalah. Konsorsium Selasa (18/10) akan datang ke Medan untuk bertemu dengan Pak Wali (Walikota) untuk menyelesaikan PSMS,” ujar Benny Tomasoa yang menjadi perwakilan PSMS saat manager meeting dengan PT Liga Prima Indonesia.
Lalu siapa sosok CEO yang selama ini dinanti-nanti? Ada tiga nama yang beredar. Mantan asisten manajer PSMS musim lalu, Benny Tomasoa, Mantan manajer PSMS dua musim lalu, Hendra DS dan Ketua IMI Sumut, Musa Rajeckshah alias Ijeck.
Sedangkan CEO Bintang Medan, Dityo Pramono kansnya semakin menipis.
Menurut salah seorang sumber yang engan disebutkan namanya, menyebutkan tiga nama tersebut menjadi rekomendasi Ketua Umum, Rahudman Harahap. "Kansnya sama kuat. Tapi nama Ijeck dan Bento sangat kencang. Ijeck karena memang punya kekuatan modal, tapi kurang memahami sepakbola. Bento dikarenakan sosok kompromis dan sodoran dari Idris. Hendra DS paling memahami sepakbola, tapi dibanding Bento dan Ijeck persentasenya kecil," katanya.
Benny Tomasoa tak menampik kansnya duduk sebagai CEO. Meskipun ia mengaku tak mencalonkan diri. "Saya tidak bilang sebagai calon CEO. Membangun PSMS bukan mesti jadi CEO. Saya termotivasi karena PSMS masuk level satu, lagian pak Idris meminta saya tetap di tim," katanya.
Selain itu menariknya posisi CEO PSMS sempat menjadi pemicu kericuhan saat PSMS menghadiri manager meeting dengan PT Liga Prima Indonesia Sportindo kemarin malam. Ketika itu Benny Tomasoa dan Dityo Pramono yang sama-sama mengaku utusan PSMS terlibat adu mulut.
Benny membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan, perselisihan terjadi, lantaran, Dityo, menurutnya mengaku sebagai CEO PSMS di rapat tersebut. “Buat saja terserah siapa yang jadi CEO, tapi janganlah seperti Dityo, apalagi dia mengeluarkan statemen, kalau tidak karena dia PSMS tidak akan ada di level satu. Siapa dia rupanya di Medan masih banyak yang lebih berkompeten untuk jadi CEO. Saya hanya masih menghargai Sihar (Sitorus) makanya tidak berlanjut perdebatan kami. CEO itu, Pak Wali yang menentukan. Pertimbangan saya, yang penting sudah abang lapor ke Idris dan Pak Wali,” tuturnya.
Sementara calon CEO lainnya, Ijeck yang sebelumnya sempat dihubung-hubungkan dengan Pro Duta FC saat dikonfirmasi belum mau berkomentar. “ Nanti saja ya, tunggu seluruh aturannya (bc. regulasi PSSI) jelas," ujarnya.
No comments:
Post a Comment