MEDAN-PSMS berhasil memenangi laga kontra PSTS Selection Tanjung Balai, dengan skor tak mencolok 2-0. Meski jauh di bawah kualitas PSMS, PSTS memberikan perlawanan maksimal. Terlebih laga ini memang dikhususkan untuk menurunkan skuad lapis dua PSMS.
Maka wajar jika skor akhir tak begitu memuaskan. Begitulah setidaknya yang tercermin dari wawancara dengan Suyono asisten pelatih PSMS, lewat sambungan telepon Rabu (3/11). “Kita memang sedang mengupayakan mencari pemain lapis dua yang tepat. Antisipasi pemain lapis dua ini sangat penting,” kata Yono-panggilan akrabnya.
Terutama adalah pemain tengah dan belakang. Sedangkan lini depan tetap diisi pemain inti.
Menurut Yono, pemain lapis dua yang diturunkan kemarin cukup meyakinkan. Di lini tengah, pemain lapis yang dimainkan adalah Alfian Habibi dan Tri Yudha Handoko. Keduanya bermain cukup menjanjikan. Di bawah, ada nama Rifki Firdaus yang dipasang. Rifki sukses mengawal sisi pertahanan dengan fight dan tak kenal kompromi. “Syukur mereka (pelapis, Red) main bagus. Jadi tidak ada masalah lagi,” sambung Yono.
Percobaan akan pemain pelapis ini vital. Pasalnya, pemain utama tak digaransi akan baik-baik saja sepanjang musim. Pada laga-laga uji coba lain ke depannya, Yono mengatakan akan lebih memaksimalkan peran para subtitution ini. “Mana ada jaminan pemain utama tak bakal cedera, akumulasi kartu atau halangan lain. Maka peran pemain cadangan ini penting di saat genting,” lanjut pegawai Kantor Pos ini.
Pada laga itu, skaud PSTS awalnya dominan menyerang. Panik, lini belakang PSMS sempat melanggar penyerang PSTS. Penalti diberikan wasit. Beruntung kiper PSMS, Syahbani, berhasil menggagalkan penalti itu.
Pada menit ke-12, Kurniawan berhasil mencetak gol lewat titik penalti. Si kurus dilanggar di kotak terlarang dan dengan dingin mengecoh kiper lawan. Tak lama berselang, Juanda Effendi menggandakan keunggulan. Skor 2-0 bertahan di babak pertama. Sayang, di babak kedua tak ada lagi gol terjadi. (ful)
No comments:
Post a Comment