PSMS akan segera melakoni laga keempat di paruh kedua musim Divisi Utama 2009/2010 menghadapi PSDS Deli Serdang di Stadion Baharoeddin Siregar Lubuk Pakam, Jumat (19/2) ini. Strategi yang mengandalkan serangan balik tampaknya akan menjadi senjata PSMS untuk mencuri poin.
Setidaknya itu yang tampak dalam latihan yang digelar Selasa (16/2) sore di Stadion Teladan Medan. Dua gol yang tercipta pada simulasi itu pun diharapkan akan mengulangi kemenangan saat menjamu PSDS di akhir putaran pertama lalu. Bahkan, tiga poin menjadi target.
Demikian ungkap Pelatih PSMS Kustiono usai memimpin latihan PSMS di Stadion Teladan, Selasa (16/2). “Sebagai tim tamu, serangan balik menjadi senjata utama meredam ambisi tim tuan rumah. Hari ini kita mainkan simulasi pertandingan compact defense dengan counter attack. Kita harap dengan metode itu kita bisa mencuri poin,” yakinnya.
Pada simulasi pertandingan kemarin, pemain belakang inti PSMS mendapatkan porsi latihan yang cukup tinggi. Hal itu mengingat pengalaman pada pertandingan sebelumnya menghadapi Persita Minggu (14/2) lalu dimana bobolnya gawang PSMS terjadi kerena kesalahan sendiri. “Kita drill pemain bawah kita untuk lebih siap menjaga pertahanan, sekaligus membangun serangan cepat ketika pemain bersama bola lewat sayap kiri kanan dan dari tengah lewat passing-passing pendek,” beber mantan pelatih PSAP Sigli itu.
Tidak itu saja, pada simulasi kemarin Kustiono juga memberikan pelajaran bagi striker, terutama striker muda Jacky Pasarella lewat drill-drill untuk menerima umpan panjang dari lini tengah. Usai melesakkan satu gol ke gawang Persita Tangerang, Jacky dinilai menunjukkan performa yang cukup baik. Tampaknya keberadaan Jacky akan dipertahankan.
“Umpan-umpan dari lini belakang sering salah diantisipasi striker. Selain itu, permainan dari kaki ke kaki yang diterapkan saat melawan Persita juga belum maksimal, ada beberapa pemain yang tidak disiplin, dan itulah yang juga menjadi fokus kita pada pertandingan Jumat (19/2) mendatang,” beber mantan pemain PS Mercubuana itu.
Kustiono juga menilai, duet Osas Saha dan Jecky belum menunjukkan performa sebagai mesin gol yang maksimal. Meskipun untuk kasus ini Kustiono menyoroti kenerja Jacky yang terlalu liar. “Saya sudah ngomong ke Jecky untuk disiplin bermain dan menjadi partner Osas. Ini permainan tim bukan individu jadi sebagai striker harus melupakan sejenak egois dari diri sendiri,” sebut Kustiono.
No comments:
Post a Comment