Kumpulan Berita Tentang PSMS Medan Teruskan Perjuangan MU PSMS Medan "Koe" Dukung Terus PSMS Medan ....
Thursday, February 18, 2010
Aroma Badai
Badai pasti berlalu. Sebuah kalimat bijak penuh motivasi. Ya, kalimat yang dikutip dari judul novel karya Marga T dan difilmkan untuk pertama kali oleh Teguh Karya ini tampaknya bertolak belakang dengan keadaan PSMS. Bukannya badai berlalu, aroma badai malah semakin tercium di kubu Ayam Kinantan.
Bagaimana tidak, ancaman demi ancaman ke PSMS seakan tiada habisnya. Pascakekalahan 0-1 atas Persikabo dan hasil seri 1-1 atas Persita Tangerang, pintu Indonesia Super League (ISL) di musim mendatang tertutup. Kini, M Affan Lubis dkk bahkan terancam terdepak dari Divisi Utama bila tidak bisa memanfaatkan tujuh laga sisa untuk meraih total 25 poin.
Tak sampai disitu, aroma badai semakin menyengat seiring datangnya dua lembar surat dari PSSI yang diterima Pengurus Daerah (Pengda) PSSI Sumut, Rabu (17/2). Satu surat ditujukan kepada Asisten Manajer Benny Tomasoa. Surat dengan nomor surat No 523/UDN/238/II-10 Ini ditujukan untuk Benny agar menghadiri sidang Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Kamis (18/2) pukul 16.00 WIB. Dan, surat lainnya ditujukan kepada Ketua Panitia Pelaksana Kompetisi Divisi Utama PSSI 2009-2010 PSMS versus Persita Tangerang, Minggu (14/2) lalu. Jelas kedua surat tersebut sehubungan dengan kerusuhan yang terjadi usai pertandingan yang berakhir seri itu. PSMS pun terancam sanksi.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, ketika itu Benny Tomasoa yang tidak puas dengan kepemimpinan wasit asal Bandung Isna Triana merengsek masuk ke lapangan mengejar Isna. Selain insiden tersebut, seorang pemain Persita Tangerang menjadi korban lemparan sampai mengeluarkan darah dari hidungnya.
Benny sendiri yang dihubungi melalui telepon, Rabu (17/2) mengaku belum menerima surat tersebut. Meskipun begitu dirinya siap memenuhi panggilan yang dimaksud. “Sampai saat ini saya belum ada dengar surat pemanggilan dari PSSI ke saya. Begitu juga tujuan pemanggilan terkait dengan apa saya belum lihat. Tapi kalau berhubungan dengan pertandingan kemarin, saya siap,” ucapnya.
Kesempatan ini lanjutnya akan dimanfaatkan untuk membuka bobroknya kepemimpinan wasit Isna Triana saat itu. “Justru kesempatan ini sudah saya nantikan-nantikan. Saya akan beberkan bagaimana wasit bisa tidak menjatuhkan hukuman penalti saat dua kali pemain kita ditarik bajunya tepat di kotak penalti. Juga bagaimana penonton yang menyoraki wasit dengan kata-kata yang tidak pantas karena mereka melihat kejadian itu,” ketus Benny.
Di tempat terpisah, Sekretaris PSMS Agus Suryono yang dihubungi juga mengaku tidak tahu menahu mengenai surat panggilan tersebut. “Selama ini surat ditujukan ke pengurus langsung kok. Saya juga sudah periksa tidak ada fax yang masuk dari PSSI. Kalaupun ada seperti itu berarti hanya Benny yang dipanggil untuk dimintai penjelasan oleh PSSI, pengurus tidak ada urusan di situ,” jelasnya.
Mengenai sanksi yang akan diberikan PSSI kepada PSMS, Agus tidak bisa memastikannya. “Ya itu Komdis. Kita tunggu saja lah hasilnya,” tambah Agus.
Anehnya, ketika Benny dan Agus belum mengetahui keberadaan surat pemanggilan dari PSSI sehubungan dengan kerusuhan Minggu (14/2), ada info menarik dari seorang pengurus yang tak ingin disebut namanya. Menurutnya, Wakil Ketua Pelaksana Pertandingan Kompetisi Divisi Utama PSSI 2009-2010 PSMS versus Persita Tangerang, Julius Raja, dikabarkan sudah berada di Jakarta untuk menghadiri sidang yang akan digelar di Sekretariat PP PSSI, Kamis (18/2) pukul 16.00 WIB tersebut. Sayang, saat dihubungi handpone Julius Raja bernada sibuk.
Nah, pemanggilan terhadap PSMS ini menjadi sebuah tanda yang mengerikan. Ya, adalah sebuah kerugian besar jika saja PSMS mendapat hukuman laga tanpa pendukung karena tidak sportif hingga mengakibatkan pemain Persita terluka. Pasalnya, kehadiran penonton di Stadion Teladan tidak bisa dianggap sepele. Semangat yang mereka transfer ke pemain bisa menjadi modal besar bagi sebuah kemenangan. Lalu, bagaimana jika laga PSMS di Teladan tanpa penonton? Dengan ribuan penonton yang memadati stadion saja, PSMS masih sulit meraih nilai maksimal. Bagaimana dengan target 25 poin yang telah dicanangkan? Kalau begini keadaannya, aroma badai di PSMS akan semakin nyata saja.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment