Lini depan PSMS masih terus mendapatkan sorotan karena minim ketajamannya. Hal itu dibuktikan di klasemen sementara dengan torehan delapan gol dan kebobolan 11 gol. Keberadaan satu legiun impor asal Nigeria Osas Saha juga tak mampu menutupi lemahnya lini depan. Untuk itu, menatap putaran kedua nanti, manajemen pun lebih fokus untuk mencari pemain depan berkualitas. Selain berharap mendapatkan seorang lagi pemain depan berlabel impor, manajemen juga tak menutup kemungkinan mendatangkan pemain lokal.
Dari beberapa pemain yang digodok nama Rachmat Affandi- striker Arema Malang mencuat. Pemain berusia 25 tahun yang musim lalu berkostum PSMS itu bahkan menyatakan ketertarikannya kembali merumput bersama PSMS. Walaupun saat ini PSMS bermain di kasta kompetisi kedua, namun Fandi-panggilan akrabnya tak mempersoalkan karena dia lebih butuh tambahan jam terbang.
Ya, selama di Arema, Fandi lebih sering duduk di bangku cadangan. Padahal ketika pemain yang dibesarkan Pelita Jaya itu diberikan kesempatan, tak jarang dia main bagus. Satu gol telah dikemasnya bersama Arema dengan statusnya sebagai pemain pelapis. Namun manajemen PSMS lewat asisten manejer Benny Tomasoa yang mengaku telah melobi Fandi ke manajemen Arema, mendapatkan pil pahit karena Fandi dinyatakan tak untuk dijual. Benny awalnya menanyakan hal itu kepada asisten pelatih Arema asal Medan, Liestiadi. Liestiadi lantas menanyakan akan hal itu ke manajemen Arema, dan didapatlah kepastian bahwa pemain yang biasa memakai nomor kostum 16 itu tak dijual.
“Rachmat Affandi kabarnya tak dijual. Secara pribadi, saya ingin mengajukan pemain ini kepada pelatih. Kita lihat saja kabarnya nanti,” kata Benny. Fandi sendiri ketika dihubungi Sumut Pos baru-baru ini menyatakan tertarik membela PSMS. “Itu tergantung manajemen. Saya betah di Arema, tapi tak menutup kemungkinan saya kembali ke PSMS,” kata Fandi.
No comments:
Post a Comment