PSMS tak mampu mencuri poin saat bertandang ke kandang Persikabo. Pada laga yang digelar di Stadion Persikabo, Bogor, Jumat (8/1) itu, Ayam Kinantan menyerah dengan skor tipis 0-1.
Lucunya, gol tak pernah bersarang ke gawang PSMS. Namun wasit Puji Prasetyo yang pimpin laga itu menyatakan kalau tandukan Pagbe David pada menit ke-41’ sah telah masuk ke dalam gawang PSMS.
Tak pelak, keputusan itu menuai ketidakpuasaan kubu PSMS. Meskipun kalah dan menang adalah hal yang biasa dalam sebuah kompetisi, namun ketika kekalahan itu terjadi karena hal tak sportif, tentu saja sulit diterima.
Gol kontroversial itu bermula ketika terjadi sedikit kemelut di daerah kotak penalti PSMS. Bola akhirnya berhasil dipindahkan oleh skuad Persikabo ke sisi kiri pertahanan PSMS, dan diumpan silang tepat ke arah gawang PSMS yang dikawal M Halim.
Dua pemain bertahan PSMS, Dodi Rahwana dan Heri Suwondo berada tepat di sebelah tiang gawang.
Ketika menyadari datang bola ke arah M Halim, lewat tandukan Pagbe David, dengan sigap Heri Suwondo menyundul bola sebelum bola lewati garis gawang.
Anehnya, wasit utama yang memimpin laga berada tak jauh dari gawang dan melihat kejadian itu, bahkan dia tak menyatakan kalau terjadi gol. Namun ketika melihat asisten wasit menyatakan gol, wasit utama pun menyatakan gol.
Melihat kondisi itu, PSMS tentu saja tak terima. Seluruh pemain menyatakan protes kepada asisten wasit. Tapi apa daya, gol telah ditetapkan.
Tak lama usai gol aneh itu terjadi, permainan pun mulai panas. Beberapa kali skuad PSMS tampil lebih keras dan tak kenal kompromi.
Setiap ada bola mendekat ke gawang, langsung dilibas tak ada ampun. Walhasil, dua pemain PSMS terkena kartu kuning. Mereka adalah Faisal Azmi dan Ahmad Maulana.
Sebaliknya, tim tuan rumah juga bermain lebih emosional. Tak jarang beberapa pemain tim tuan rumah terlihat memukul pemain PSMS. Atas tingkah tak sportif itu, tiga pemain Persikabo diganjar kartu kuning. Masing-masing Mukmin, Julianhar Buyung, dan Roger Batoum.
Di babak kedua, penampilan PSMS masih coba berada dalam kontrol. Permainan masih berhasil diimbangi. Walaupun nyaris tak ada serangan ke gawang Persikabo.
Penguasaan bola bisa dibilang dimiliki oleh Persikabo. Faktor dukungan 10 ribu fans fanatik tim tuan rumah, membuat mental bermain Persikabo lebih dominan.
Namun, penampilan lini per lini skuad PSMS pun sebenarnya tak kalah baiknya. Tercatat, Persikabo punya lebih dari empat peluang emas. Namun karena kekompakan lini belakang PSMS, peluang itu tak berbuah jadi gol.
Di pengujung laga, PSMS mencoba mencuri gol. Permainan taktis yang cepat, cukup berhasil membuat barisan pertahanan Persikabo lengah.
Peluang emas yang dimiliki PSMS, tercipta pada menit ke-89. Saat itu Kamil Sembiring yang dimasukkan menggantikan Dodi Rahwana di menit 80, mendapatkan peluang di dalam kotak penalti.
Namun tendangannya masih melebar ke sisi kanan gawang lawan. Saat itu, ruang gerak Kamil memang sangat sempit karena dikawal tiga pemain belakang lawan. Hingga usai laga, skor 1-0 bertahan untuk kemenangan Persikabo.
Saat jumpa pers, pihak PSMS yang diwakili oleh asisten manajer Benny Tomasoa dan asisten pelatih Nimrot Manalu memaparkan kalau PSMS benar-benar kecewa. Menurut rencana, manajemen PSMS akan kembali mengadukan kinerja wasit ke Komisi Wasit PSSI.
“Hasil sudah kita terima. Namun kita akan menyatakan keberatan atas kinerja wasit. Kalau tidak dibenahi, sampai kapanpun sepak bola nasional tak akan maju,” koar Benny yang diamini Nimrot.
Sementara dari pihak Persikabo lewat pelatih Iwan Setiawan mengatakan bahwa dia puas dengan kemenangan yang diterima.
“Selanjutnya tinggal menatap laga terdekat. Kemenangan ini sangat berarti,” bebernya.
No comments:
Post a Comment