DALAM rapat Rancangan Kebutuhan Anggaran (RKA) Kota Medan 2010 di DPRD Medan, ternyata sudah dianginkan bakal ada asupan dana untuk PSMS. Sementara, dana yang akan digelontorkan itu kabarnya berjumlah Rp1,5 miliar dari total anggaran Rp7,5 miliar untuk seluruh cabang olahraga di Medan yang disalurkan lewat KONI Medan.
Sudah barang tentu jumlah Rp1,5 M itu tak memadai mengingat besarnya kebutuhan tim dalam mengarungi musim kompetisi musim ini. Pengurus PSMS pun mengajukan agar PSMS menerima lebih besar dari itu. Kira-kira Rp7,5 M dana yang diharapkan mensubsidi klub berjuluk Ayam Kinantan itu.
Jumlah sebesar itu sudah barang tentu sulit untuk direalisasikan sepenuhnya. Namun demikian, intinya PSMS butuh lebih dari Rp1,5 M. Karenanya, sejumlah pecinta PSMS dan tokoh sepak bola di Medan menyatakan sebenarnya jumlah Rp7,5 M itu layak diserap ke PSMS. Asalkan ada pertanggung jawabannya di akhir kompetisi.
Mekanisme penyaluran dana bagi PSMS yakni dengan memberikan hibah lewat KONI Medan. Kalau bapak-bapak anggota DPRD Medan setuju, maka ‘gizi’ untuk PSMS itu akan mengalir tahun depan, tepat di bulan Januari. Mendengar kabar ini, sejumlah pihak di PSMS pun mulai bisa senyam-senyum walaupun masih belum dapat kepastian.
Mantan Manajer PSMS HMT Aritonang, termasuk salah satu yang beranggapan bahwa dana untuk PSMS memang harus lebih besar. Maka itu, Aritonang berharap DPRD Medan segera mensyahkannya. “PSMS ini membawa nama daerah. Wajar saja kalau mendapatkan dana yang lebih besar. Karena kepentingannya juga atas nama masyarakat Medan,” terangnya.
“Kalau PSMS juara, gaungnya pasti luar biasa. PSMS menang, bukan hanya timnya yang bangga, semua masyarakatnya ikut merasakan sukacitanya.,” sambungnya.
Dia menilai, jika memang anggota dewan tidak merespon harapan masyarakat agar PSMS berkembang, itu berarti anggota DPRD sebagai wakil rakyat tidak mendengarkan aspirasi rakyat.
“Kita harus berkaca dari daerah lain, termasuk pihak-pihak BUMN, lihat Papua, dukungan BUMN-nya jelas, Persiwa Wamena, dan beberapa klub lainnya didukung Bank Papua, Sriwijaya didukung Bank Sumsel, Persija didukung Bank DKI, nah giliran Bank Sumut kapan?” tanyanya.
Dukungan serupa juga disampaikan beberapa mantan pemain PSMS seperti Juanda, Zulkarnain Lubis dan pengurus klub anggota PSMS. Bahkan sesepuh sepakbola Sumut Amran YS pun berharap agar DPRD Medan segera mensahkan APBD tersebut.
“Kita prihatin dengan kondisi yang dialami PSMS saat ini, di tengah upaya untuk kembali berkompetisi di Liga Super, berbagai cobaan dan rintanghan datang silih berganti, bahkan ironisnya, belum selesai satu masalah, masalah baru malah datang bertubi-tubi. Untuk itu, dengan disahkannya anggaran tersebut, PSMS mampu meraih harapan seluruh masyarakat Sumut agar kembali berkiprah di Liga Super, puncak tertinggi liga sepakbola di tanah air,” harapnya.
Sementara itu, salah satu barisan pendukung PSMS, Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligans melalui pentolannya, Nata Simangunsong juga mengharapkan hal serupa. Seandainya hibah untuk PSMS itu disahkan, hendaknya Pengurus PSMS mampu mempergunakan dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan tim, seperti mencari pemain-pemain yang berkualitas dan memenuhi hak-hak seluruh tim
No comments:
Post a Comment