Pemilik tiket playoff Liga Super 2008/2009 segera diketahui hari ini. PSMS Medan, Persitara Jakarta Utara, atau PKT Bontang tetap berpeluang sama.
Zona merah memang mencapai titik didih, imbas rivalitas Persipura Jayapura kontra PSMS, PKT melawan PSIS Semarang, dan Persija Jakarta versus Persitara. Tiket playoff sementara dipegang PKT yang terdampar di peringkat 15 dengan nilai 31 poin dari 32 pertandingan. Satu setrip di atasnya ada PSMS dengan nilai dan jumlah laga sama, tapi unggul produktivitas gol.
Posisi relatif aman justru dimiliki Persitara yang menempati peringkat 13 dengan nilai 33 dari 32 laga. Raihan hasil berbeda ketiga klub otomatis memengaruhi pergerakan klasemen. Rivalitas justru menjadi jenuh tatkala PSMS atau PKT menelan kekalahan, tapi Persitara tidak kehilangan angka. Hasil buruk kedua klub akan membenamkan mereka ke zona playoff.
Keseragaman hasil seri justru membuat posisi klasemen semakin membara sampai laga terakhir. Namun, alih-alih perhitungan teknis status PSMS terjepit karena dijamu juara Liga Super Persipura.
”Kami sadar, Persipura ingin menyempurnakan prestasi. Tapi, kami tidak ingin dipermalukan lagi. Kualitas individu kami memang kalah. Tapi, PSMS memiliki kebersamaan. Kami selalu berjuang bersama,” tandass Pelatih PSMS Rudy Williams Keltjes.
Ayam Kinantan, julukan PSMS, kalah 0-1 dari Persipura pada leg pertama. Dari lima pertemuan, mereka hanya sekali menang dan sekali seri, lalu menelan tiga kekalahan. Problem bertambah setelah Leonardo Martin Zada dan Mario Pinto absen dengan alasan berbeda.
”Ini masalah serius. Zada pengatur serangan. Esteban Gulien nanti akan berperan ganda. Kami harus berusaha agar posisi aman,” kata Rudy. Berbeda dengan PSMS, garansi tiga angka sepertinya dimiliki PKT. Performa PSIS yang berada di kerak degradasi memang kurang menjanjikan. Dari tiga pertemuan, PKT belum pernah kalah, yakni sekali menang dan dua kali seri.
”Kami akan bermain terbuka. Klub butuh kemenangan agar bisa menyalip Persitara. Kami harus mencari posisi aman. PKT akan turun full team karena tidak ada masalah pemain,” tutur Pelatih PKT Fachri Husaini. Bukan hanya terlibat rivalitas segitiga, tekanan juga datang dari Persita Tangerang yang dijamu Arema Malang.
Klub berjuluk Pendekar Cisadane tersebut mengaku siap menjadi duri. Berada di peringkat 17 dengan nilai 25 dari 32 pertandingan, mereka masih bermimpi playoff. ”Pilihan Persita adalah menang untuk membuka peluang playoff. Tapi, kami juga sangat tergantung hasil klub lain,” ungkap Manajer Persita Andi Mulyadi.
No comments:
Post a Comment