aat menggelar uji coba lapangan, Selasa (24/11) pagi, skuad PSMS mewaspadai kondisi lapangan yang lembek karena baru diguyur hujan. Di samping itu, Stadion Narasinga markas Persires yang berkapasitas 5.000 terlihat jauh dari kesan mewah. Bahkan kondisinya sudah sangat memprihatinkan.
Mengantisipasi masalah tersebut Suimin berharap agar anak asuhnya segera melakukan penyesuaian antara sepatu dengan kondisi lapangan. Sepatu yang memiliki pul enam disarankan Suimin untuk dipergunakan saat turun ke lapangan.
Sayangnya, hingga kini manajemen PSMS belum mampu melakukan pengadaan sepatu dengan pul enam, meskipun beberapa waktu lalu Suimin telah memintanya kepada pihak manajemen.
Tak sampai di situ, saat menghadapi Persires hari ini, seluruh pemain terpaksa mempergunakan sepatu pribadi.
“Kalau kondisi lapangan tak juga berubah sampai pertandingan digelar, sedangkan pemain tak punya sepatu dengan pul enam, maka mereka akan mengalami kesulitan untuk menjaga keseimbangan tubuh,” beber Suimin.
Selain kondisi lapangan yang jauh dari kata layak, bentuk fisik bangunan Stadion Narasinga berpotensi membangkitkan motivasi pemain Persires karena suporter dapat dengan leluasa memberikan dukungan kepada tim tuan rumah.
Pasalnya, meski berukuran kecil, namun Stadion Narasinga bisa disesaki sekitar 10 ribu penonton. Walau hanya punya dua tribun, barat dan timur, namun di sekeliling stadion ada ruang bagi penonton yang rela menyaksikan pertandingan dengan cara berdiri, yang berpotensi menyulut emosi mereka ketika pertandingan berlangsung.
Ruang itu mengitari lapangan dan hanya dibatasi oleh pagar pembatas dari besi dan jaring setinggi dua meter. Penonton yang biasa berdiri di ruang itu adalah barisan fans garis keras yang punya komitmen kuat untuk mendukung Persires.
Di Eropa, stadion seperti ini telah dilarang untuk dipergunakan, karena penonton yang telah lelah karena terlalu lama berdiri, setiap saat dapat meluapkan rasa lelahnya dalam bentuk amarah yang bisa mengancam keselamatan pemain ataupun penonton (suporter, Red) lainnya.
Beruntung Community Supporter Persires (Casper) dan Barisan Anak Negeri Dukung Perisires (Bandap), dua barisan pendukung dengan total anggota lebih dari 700 orang, sepakat untuk tidak melakukan tindakan anarkis dan tetap menjunjung tinggi sportifitas.
“Kita adalah pendukung yang punya komitmen kuat untuk terus mendukung Persires. Namun fair play dan tak anarkis adalah motto yang kami junjung dengan baik,” beber Munawar, seorang pentolan kelompok suporter itu.
“Satu visi dalam mendukung tim kesayangan kita, meski tanpa sesuatu yang berlebihan. Salam dari kami (suporter Persires Rengat) untuk barisan suporter PSMS yang ada Medan. Semoga pertandingan besok (hari ini, Red) berlangsung sesuai rencana,” sambung Henrizal.
No comments:
Post a Comment