Dilibas tuan rumah Persela Lamongan, PSMS Medan gagal memenuhi ambisinya membawa pulang poin, sekaligus memperbaiki posisinya di klasemen sementara.
PSMS Medan harus mengubur ambisinya mendulang poin penuh dari kandang Persela Lamongan, setelah dilibas tuan rumah 4-2, dalam lanjutan pertandingan putaran kedua Superliga 2008/09 di Stadion Surajaya, Lamongan, Jawa Timur, Minggu (10/5) petang.
Sempat unggul terlebih dahulu melalui gol cepat dari Esteban Gullien ketika pertadingan baru berjalan dua menit, Ayam Kinantan gagal mempertahankan keunggulannya satu menit kemudian. Itu karena, hadiah penalti yang diberikan wasit Alil Rineggo yang menganggap Marcio Souza dilanggar Aunt Carbiny saat berebut bola di kotak terlarang.
Marcio sendiri yang menjadi algojo tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mencetak gol dan menyamakan kedudukan menjadi sama kuat 1-1. Gol tersebut sempat meruntuhkan semangat bertanding para pemain PSMS. Itu bisa dilihat dengan gol kedua Persela lima menit kemudian dari tandukan Carlos Raul Sucati.
Tanpa terkawal, Sucati sukses menyambut bola rebound dari tendangan bebas Fabiano Beltrame yang membentur mistar gawang PSMS. Dengan satu tandukan, ia mampu mengecoh kiper Ghali Sudaryono, sekaligus mengubah kedudukan menjadi 2-1 untuk Persela.
PSMS sebenarnya mampu menyamakan kedudukan menjadi imbang 2-2 pada menit dua menit berselang melalui tendangan bebas Affan Lubis. Tapi wasit Alil Rinenggo menganulir gol tersebut yang membuat pemain PSMS mulai naik pitam. Maklum ini merupakan keputusan kedua dari pengadil lapangan hijau tersebut yang dianggap merugikan, setelah sebelumnya memberikan hukuman penalti kepada tuan rumah.
Tensi permainan pun semakin meninggi yang menjurus kasar. Pada menit ke-30 misalnya, pemain tuan rumah Persela I Wayan Sukadana melakukan tindakan tidak sportif kepada Octavianus Maniani, dengan sengaja menabraknya dari belakang. Padahal bola tidak dalam permainan.
Sukadana pun diganjar kartu kuning kedua yang membuat Persela tampil dengan sepuluh pemain. Sayang hal ini tidak mampu dimanfaatkan dengan baik oleh skuad tim besutan pelatih Ruddy William Keltjes yang tampak kecewa dengan kepemimpinan wasit Alil Rinenggo. Terbukti, Persela sukses menambah keunggulan menjadi 3-1 melalui Zaenal Arifin pada menit ke-35.
Beruntung, pada penghujung babak pertama, gelandang asing andalan PSMS, Leonardo Martins Dinelli sukses mencetak gol cantik, setelah sebelumnya sukses melewati hadangan beberapa pemain belakang tuan rumah. Gol tersebut sekaligus memperkecil ketinggalan timnya menjadi 3-2 yang bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, PSMS yang unggul dalam jumlah pemain langsung menggempur pertahanan Persela. Hasilnya, dua menit berselang, Octavianus Maniani berhasil menerobos pertahanan tuan rumah. Sayang tendangan kerasnya masih melebar di sisi kiri gawang Persela yang dikawal Nurul Huda.
Setelah itu, PSMS yang berupaya menyamakan kedudukan terus mendominasi permainan. Sayang, usaha tersebut berbuntut pada `hujan` kartu kuning yang diterima pemain PSMS. Bagaimana tidak, pada menit ke-78, wasit Alil Rinenggo memberikan tiga kartu kuning secara beruntun kepada Aun Carbiny, Leonardo Martins, dan Ghali Sudaryono. Padahal sebelumnya, Mauro Pinto dan Edi Simbung telah menerima kartu kuning.
Tindakan Alil tersebut semakin membuat pemain PSMS frustasi yang mengakibatkan mereka kehilangan konsentrasi. Hal ini bisa dimanfaatkan dengan baik Persela untuk menambah keunggulan. Melalui skema serangan balik yang cepat, Alex Robinson berhasil menjebol gawang PSMS di masa injury time dan mengubah skor menjadi 4-2. Skor akhir ini bertahan hingga pertandingan usai.
Atas kekalahan ini, PSMS gagal memperbaiki posisinya yang saat ini bertengger diurutan ke-14 klasemen sementara kompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional musim ini, dengan torehan 24 poin dari 28 laga. Sementara untuk Persela, kemenangan tersebut membuat mereka naik dua strip dan menggusur posisi PSM Makassar diurutan ke-8
No comments:
Post a Comment