Manajemen PSMS Medan menunjuk Suharto AD sebagai carateker pelatih kepala. Sampai kapan status carateker ini akan disandangnya? Pertanyaan ini mengapung karena lisensi kepelatihan Suharto memang tidak memungkinkan ia duduk di kursi panas itu.
Suharto cuma mengantongi Lisensi B Nasional, sedangkan PT Badan Liga Indonesia (BLI) sebagai penyelenggara kompetisi Indonesia Super League (ISL) telah menetapkan regulasi bahwa pelatih kepala harus memiliki Lisensi A.
Manajemen PSMS Medan menyadari betul hal ini. Manajer Tim PSMS Benny Tomasoa, mengatakan, mereka telah menyampaikan laporan berisi permohonan pada PT BLI untuk menempatkan Suharto sebagai pelatih sementara hingga pelatih kepala baru direkrut.
"Tidak ada masalah, mereka menyetujui tim ini untuk ditangani Suharto. Cuma statusnya dalam tetap asisten pelatih. Kita akan datangkan pelatih baru nanti di putaran kedua," ujar lelaki yang kerap disapa Bento ini.
Kalangan pemain sendiri tidak mempersoalkan penunjukan Suharto. Namun sebagian dari mereka menyatakan terkejut atas kebijakan pendepakan Raja Isa. Satu di antaranya penyerang berkebangsaan Korea Selatan, Choi Dong Soo.
"Saya terkejut setelah tahu Raja Isa diberhentikan. Padahal kita sudah menyerang tapi kita kurang lucky. Saya tidak tahu bagaimana keputusan manajemen. Mungkin ini untuk menaikkan tim. Saya sebagai pemain menerima saja dan tak bisa buat apa-apa," katanya.
Muhammad Antoni malah mengetahui perihal pemecatan Raja Isa lewat Facebook. "Saya pikir itu cuma lelucon. Saya nggak percaya. Saya baru percaya sewaktu manajer tim memberitahukan pada kami pas latihan tadi," ujarnya.
Kapten Markus Haris Maulana, yang ikut dalam rapat internal PSMS, memilih untuk tidak berkomentar. "No Comment," katanya singkat. Raja Isa sendiri hingga kemarin gagal dikonfirmasi. (Randy Hutagaol/TribunMedan)
No comments:
Post a Comment