CEO Jakarta 1928, Hadi Basalamah, merasa bingung dengan capaian tim kebanggaan warga ibu kota itu. Terlebih lagi dengan hasil imbang 2-2 di kandang sendiri melawan Cendrawasih Papua pekan lalu. Menurutnya, pada laga lawan Bintang Medan pekan ini, permainan Jakarta 1928 harus lebih baik.
“Saya katakan kepada pelatih untuk melakukan evaluasi. Para pemain tampak demam panggung dan sering melakukan kesalahan yang tak semestinya terjadi. Saya sendiri tak tahu kenapa bisa seperti itu,” kata Hadi, Kamis (17/2).
Ia pun mereview kesalahan yang dilakukan kiper Iswan Karim yang mengakibatkan terciptanya gol pertama Cendrawasih Papua lalu. “Aneh kenapa bola bisa lepas dari kiper dan langsung dimanfaatkan lawan menciptakan gol,” paparnya.
Sama halnya dengan gol kedua yang tak diantisipasi dengan baik oleh pemain Jakarta 1928, Hadi pun mengritik permainan anak asuh pelatih Bambang Nurdiansyah saat itu. “Sektor kiri terlalu banyak memainkan bola lambung yang memperlambat tempo permainan. Parahnya lagi kiper lawan tubuhnya tinggi sehingga bola lambung dengan mudah ditangkap,” keluhnya.
Ia mengingatkan agar semua kesalahan sebelumnya tak terulang di stadin Teladan, markas Bintang Medan. Meski bermain di kandang lawan, Hadi menargetkan kemenangan bagi timnya agar bisa meraup tiga poin. “Kita harus pulang dengan kemenangan karena sudah tiga kali main semuanya hanya seri. Dari tiga pertandingan poin kita baru tiga,” sesalnya.
Kepada pelatih, ia mengatakan ada yang salah dengan tim yang setiap bermain selalu menguasai pertandingan. Penyelesaian akhir yang kurang baik menjadi sorotan utamanya. “Waktu lawan Cendrawasih kita juga sangat mendominasi makanya sangat memiriskan kalau hasilnya imbang,” tandasnya. (sto/jpnn)
No comments:
Post a Comment