Achmad Kurniawan akhirnya memutuskan pelabuhannya musim ini. Bukan PSMS, melainkan Arema Indonesia yang juga berkiprah di Indonesian Premier League (IPL), klub yang musim lalu diperkuatnya.
AK menandatangani kontrak dengan Arema IPL di detik-detik terakhir penutupan bursa transfer. Pada Rabu malam lalu, AK pun didaftarkan ke skuad Singo Edan. Sebelumnya kiper yang akrab dengan inisial AK ini santer diberitakan akan memperkuat PSMS IPL. Apalagi tim besutan Fabio Lopez ini sangat membutuhkan sosok yang bisa mengangkat popularitas tim.
Menurut Agen AK, Herna Pardede, AK batal bergabung karena tidak adanya keseriusan manajemen IPL meminangnya.
"Setelah didepak dari PSMS ISL, AK sebenarnya sangat ingin membela PSMS IPL. Tapi tidak juga ada keputusan dari manajemen padahal pada 13 Desember. Akhirnya kita buat keputusan sebelum tutup deadline dan tanggal 14 dia teken kontrak langsung ke Arema IPL,” ungkap Herna, Kamis.
AK memang sempat mengikuti latihan tim yang dipimpin Asisten Pelatih PSMS IPL, M Khaidir. Namun tidak juga diikat membuatnya memilih kembali ke Malang. PSMS IPL pun dipastikan kembali mengandalkan Decky Ardian sebagai pilihan utama dengan Dede Pranata dan Irwin Ramadhana sebagai pelapis.
Herna tidak habis pikir soal kabar yang menyebutkan manajemen PSMS IPL enggan menerima AK karena ia sempat mengikuti seleksi di PSMS ISL.
"Ini (ke Arema) adalah bukti AK bukan pemain sembarangan. Dalam segalanya Arema di depan PSMS kok, tapi kadang itikad baik orang disalahartikan," tegasnya.
Menurut Herna, sebenarnya AK juga sempat bingung menyikapi dualisme kompetisi di tanah air. Karena itu ia tidak ikut rapat bersama tim saat turnamen segitiga di Jakarta yang membahas penandatanganan kontrak.
"Sebenarnya, dia tidak datang pas dua meeting di Jakarta bersama tim karena galau ingin bermain di ISL atau IPL. Karena kalau datang, pasti PSMS ISL mengikatnya," tutur Herna.
Sebelumnya, PSMS juga batal merekrut Ku Kyung Hyun yang juga seangkatan AK seleksi di PSMS ISL. Alasannya, bek asal Korsel itu hanya bermain di Divisi II di Negeri Ginseng tersebut. Padahal, menurut Herna , Ku bermain di klub yang berada di level teratas, Jeju United.
"Sama sekali tak benar jika soal legalistas, Ku bermain di Jeju United di Korsel yang merupakan kompetisi teratas. Jadi tak ada masalah, seharusnya manajemen bisa lihat internet atau cari info yang benar soal Ku," pungkas Herna.
No comments:
Post a Comment