PSMS kalah tipis melawan Persipasi Bekasi pada lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Patriot Bekasi, Jumat (25/2). Tim berjuluk Ayama Kinantan itu takluk dengan skor 3-2 melalui Emalue Serge (33’), Mansyur (59’) dan Stepgen Nagbe Mennoh lewat titik penalti menit di menit 60. Sedangkan bagi PSMS tercipta melalui Rahmat di menit ke 23 dan striker mudanya Mahadi Rais di menit ke 46.
Di laga itu PSMS sempat unggul melalui Rahmat lewat sundulan di menit 23. Kemudian ditambah dengan Mahadi Rais di menit ke 46.
Suharto, arsitek PSMS memprotes kepemimpinan wasit yang dianggap menguntungkan lawan.Padahal PSMS berhasil tampil bagus pada laga itu.
“Sebenarnya sangat malas mengomentari wasit. Tapi boleh tanya pada teman yang lihat pertandingan itu, wasit memang memimimpin dengan sangat buruk,” kata Suharto.
“Perjuangan pemain dan pelatih selama ini rusak oleh kepemimpinan pengadil yang tidak berlaku adil pada tim kami,” sambung prajurit TNI AD itu.
Maka itu, Suharto meminta agar PSSI dan PT Liga Indonesia (LI)
harus segera melakukan tindakan prilaku tidak profesional wasit. “Oknum wasit nakal harus dihukum. Kinerja wasit seharusnya dipantau pihak netral atau komdis secara langsung agar tidak buat tim yang bertandang rugi,” tambahnya.
Pelatih Persipasi Bekasi, Warta Kusuma mensyukuri kemenangan itu. Namun ketika ditanya soal buruknya kepemimpinan wasit Ahmad Suharya. “Yang penting menang, tidak perlu berkomentarlah,” katanya.
Laga itu awalnya berlangsung baik. PSMS bisa mengimbangi Persipasi lewat sentuhan satu-dua yang terorganisasi. Bahkan PSMS sempat membuka skor lewat sundulan bek, Rahmat setelah memanfaatkan sepak pojok kapten tim, Affan Lubis. Gol ini membuat kaget tuan rumah.
Kepemimpinan berat sebelah ala wasit Ahmad Suharya mulai terasa. Tak lama, Persipasi bisa membalas gol lewat sontekan pemain anyar mereka, Emalue Serge di menit 33 juga lewat sundulan yang memanfaatkan sepak pojok. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, PSMS masih trengginas. Hanya satu menit setelah kick off babak kedua, Gaston Castano berhasil menguasai bola dan menggiringnya sebelum memberi umpan manis ke arah koleganya di lini depan, Mahadi Rais. Umpan di kotak penalti itu bisa dimanfaatkan pemain muda ini untuk mencetak gol perdananya musim ini. Skor berbalik 1-2 untuk PSMS.
Setelah itu, PSMS memang agak bertahan. Namun tekanan plus bantuan wasit atas tuan rumah membuat PSMS kalang kabut. Pada menit 59, striker lokal Persipasi, Mansyur memberi kontribusi golnya. Skor imbang 2-2. Setelahnya wasit kembali mengulah. Dan inilah ulah yang paling diprotes kubu PSMS.
Satu menit setelah gol Mansyur, wasit mengambil keputusan yang sangat tidak bisa diterima kubu Ayam Kinantan. Adalah Putra Habibi bek PSMS yang dianggap menjegal lawan di kotak penalti, padahal dari kesaksian di lapangan dan tindakan asisten wasit, Putra berhasil mencuri bola dari kaki Stephen Mennoh-gelandang Persipasi dengan bersih. Namun Mennoh lihai dan pura-pura terjatuh dan berteriak keras. Diving itu sukses, mendengar Mennoh berteriak, wasit langsung menunjuk titik putih. Mennoh sendiri yang mengeksekusi penalti itu dan masuk. Skor akhirnya berbalik 3-2 untuk kemengan tuan rumah.
Berbeda dengan pelatih kepala tuan rumah Warta Kesuma yang enggan berkomentar, asistennya Ega Raka Galih menilai PSMS merupakan lawan yang paling susah dikalahkan musim ini.
“Dari 13 laga yang telah kami lalui, PSMS merupakan lawan terberat kami. 30 menit awal kami tidak bisa mengembangkan permainan.” Sebutnya. (ful)
No comments:
Post a Comment