MEDAN–Akhirnya PSMS memiliki manajer baru untuk musim kompetisi ke depan. Tidak jauh-jauh, jabatan itu dipegang langsung oleh Sekretaris Umum PSMS Idris SE. Menariknya, selain menjadi manajer dan sekretaris umum, Idris juga dipercaya sebagai Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan PSMS.
“Tawaran sebagai manajer sempat diberikan kepada pengurus lainnya, namun karena tidak ada yang berkenan, saya yang ditunjuk,” ujar Idris.
Pria 47 tahun itu juga menuturkan, tanggung jawab sebagai manajer merupakan titah yang diberikan padanya. Apalagi awalnya dia berharap agar ada pihak-pihak yang mau menjadi manajer tim PSMS dengan syarat mampu memberikan kontribusi pendanaan bagi tim. Bahkan, Idris pernah mengumumkan, bagi pihak yang ingin menjadi manajer, mampu memberikan kontribusi paling tidak 1 miliar rupiah selama satu musim. Dan, manajer akan digaji sebesar 50 juta rupiah tiap bulannya.
Terlepas dari itu, merangkap tiga jabatan bukanlah hal yang mudah. Apalagi, masing-masing tugas yang diemban memiliki tanggung jawab tinggi dan perlu penanganan total dan keseriusan dari orang tersebut agar bisa berhasil maksimal. Untuk hal ini, Idris mengaku siap. “Setiap orang yang bertugas punya jobs description (paparan tugas). Lantas agar tugas masing-masing yang bekerja di bidangnya itu bisa maksimal, mereka harus difungsikan dengan baik. Sementara tugas saya sebagai manajer mengamati pekerjaan mereka,” terangnya.
Dari pengalaman sebelumnya dia melihat, selama ini tugas bidang-bidang di PSMS sering diambil alih oleh ketua bidang, tanpa memfungsikan para anggota yang ada di bawahnya. “Kalau para anggota bisa difungsikan sesuai bidangnya, ketua bidang tidak perlu harus turun tangan, sama seperti manajer,” tambahnya.
Sebagai manajer, dia juga akan didampingi dua orang asisten yang bertugas untuk membantu menangani PSMS yaitu Benny Tomasoa, mantan asisten manajer PSMS musim lalu, serta Sekretaris Komisi A dan Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Kota Medan, Ilhamsyah.
Sementara itu Benny yang dikonfirmasi mengakui, dirinya telah diinformasikan sebagai asisten manajer PSMS. Pria berdarah Ambon ini menyatakan kesiapannya menjalanan kepercayaan ini. “Ini kepercayaan dari Ketua Umum PSMS (Dzulmi Eldin, Red) dan saya siap melaksanakannya,” ujarnya.
Meski belum menerima surat keputusan (SK), dia berharap dengan kerja sama yang terjalin antara seluruh elemen yang ada di PSMS, The Killer—julukan lain PSMS— bisa mewujudkan target lolos ke Indonesia Super League (ISL) 2011/2012. “Harapan saya kita semua bagaimana agar PSMS bisa sampai ke ISL. Meski, SK belum sampai pada saya, pada prinsipnya saya bersyukur dan berterima kasih atas tugas ini,” tambahnya.
Lalu, bagaimana prosesnya hingga Idris bisa menjadi ketua panpel? Ceritanya, sebagai manajer, Idris mengaku ditunjuk oleh pengurus. Namun, sebagai ketua panpel, ayah tiga anak ini mengaku mengajukan diri. Dia berpandangan, panpel merupakan salah satu bidang yang sensitif yang di musim kompetisi lalu terdapat beberapa kesalahan yang tidak seharusnya terjadi. “Kami tentunya ingin aman dan meraih keuntungan untuk kelangsungan tim. Jadi untuk itu, kami akan berbenah dan bekerja sebaik mungkin,” harapnya.
No comments:
Post a Comment