Lolos ke babak 8 besar buat PSMS Medan memiliki banyak makna. Selain demi mengembalikan reputasi dan obat pelipur lara, mencapai babak 8 besar Piala Indonesia juga membuka peluang menjaga tradisi Ayam Kinantan lolos ke semifinal.
Untuk misi tersebut sebenarnya tidak sulit. Tak perlu menang melawan Persiba Bantul di Stadio Sultan Agung sore ini. Cukup menahan seri, PSMS sudah berhak melenggang ke babak 8 besar.
“Kami tidak mau gegabah dengan second leg ini. Mereka (Persiba Bantul) wajib diwaspadai. Apalagi, mereka bermain di kandangnya sendiri. Mereka sudah pasti akan tampil ngotot. Kami tetap akan berusaha menjaga tradisi PSMS,” kata Listiadi, Pelatih PSMS, kemarin sore. Tapi, mengandalkan hasil seri tentu riskan, karena itu berisiko membuat Ayam Kinantan cenderung bertahan. Paling mungkin, PSMS harus tampil normal.
“Terlalu berbahaya kalau kami bertahan .Karena, kami akan mendapat tekanan terus. Dari babak pertama, kami akan bermain ofensif,” sebut Listiadi. Bertekad menyerang, Listiadi juga tak lupa menekankan pertahanan. “Pada menit-menit akhir kami sering melakukan kesalahan. Saya akan terus mengingatkan pemain untuk konsentrasi,” tambahnya. Pria asli Kota Medan ini juga mengungkapkan, sebagai pelatih, dia mengaku harus optimistis dalam setiap game.
“Semua pemain harus dipercayakan dalam setiap pertandingan. Pemain kami harus profesional dan siap diturunkan kapan saja,” kata Listiadi kemarin sore. Dia mengakui pertandingan melawan Persiba sangat penting. Apalagi, game yang menentukan langkah selanjutnya pada pergelaran di Piala Indonesia. “Yang terpenting, kami harus lolos demi menjaga tradisi PSMS sebelumnya,” tambahnya.
Di lain pihak, anak asuh Nandar Iskandar memang memikul beban berat pada laga ini jika mereka ingin melaju. Selain yang dihadapi adalah klub Liga Super, selisih gol besar jadi tanggungan tuan rumah. Namun, kondisi ini ternyata tidak menyurutkan ambisi skuad Laskar Sultan Agung.
Mereka tak tanggung-tanggung mengusung sasaran fantastis, Persiba menargetkan kemenangan 5-0 atas PSMS. Alasan target kemenangan itu tak lain ingin menghindari adu penalti. Kiper PSMS yang juga penjaga gawang timnas Indonesia Markus Horison jadi catatan alasan sasaran ini.
”Kami lebih suka lolos ke perempat final lewat dua kali 45 menit daripada harus ditentukan lewat adu tendangan penalti. Karena, itu hanya akan menyulitkan langkah kami. Kami tahu Markus punya kualitas yang cukup bagus,” sebut Sekretaris Persiba Wikan Werdo Kisworo
No comments:
Post a Comment