MEDAN- Kekalahan demi kekalahan yang diderita PSMS Medan di Indonesian Super League (ISL) ini terus berlanjut. Terakhir, PSMS harus takluk di tangan tim Pendekar Cisadane-julukan Persita Tengerang-Kamis (5/3) kemarin dengan skor 1-0. Kekalahan ini membuat manajer tim PSMS Sihar Sitorus berang tak kelapang.
Bagaimana tak berang, uang sudah habis milyaran rupiah, kemenangan yang ditunggu-tunggu tak kunjung didapat. Imbasnya, PSMS terus berada di zona degradasi.
Parahnya, di saat penampilan tim tak kunjung membaik, di saat itu pula berhembus kabar jika Sihar Sitorus kerap melakukan intevensi kepada jajaran pelatih dalam menyususn starting eleven.
Mendengar isu yang kini berkembang, Sihar murka. Saat dihubungi usai laga kontra Persita kemarin, Sihar bahkan sampai emosi.
Menurutnya, tak salahnya jika dirinya melakukan intervensi kepada jajaran pelatih, karena uang yang selama ini dipergunakan untuk membiayai tim Ayam Kinantan adalah uang dia pribadi.
"Siapa yang bilang saya melakukan intervensi. Begitupun, kalau saya intevensi, itu adalah hak saya. Karena saya yang punya duit, saya juga yang membiayai tim ini," koarnya.
Terkait beredarnya isu yang mengatakan Sihar Sitorus melakukan intevensi, pelatih kepala PSMS Liestiadi enggan berkomentar banyak.
Begitupun, dirinya menyanggah jika ada yang menyebutkan pihak manejemen melakukan intrervensi dalam menentukan starting eleven. "Tidak benar isu itu," jawabnya singkat.
Awal mula berhembusnya kabar tentang intervensi yang dilakukan Sihar Sitorus adalah ketika sehari sebelum Affan Lubis dkk akan menghadapi Persita.
Dari beberapa sumber disebutkan jika saat menghadapi Persita, Sihar telah menginstruksikan kepada jajaran pelatih untuk menurunkan pemain lapis ke dua serta beberapa pemain asing.
Rumor yang beredar ini sontak mendapat respon negatif dari para suporter tim Ayam Kinantan.
Apalagi kala menghadapi Persita, kemarin (5/3) terbukti jika Liestiadi banyak menurunkan pemain cadangan seperti Galih Sudaryono, Ruben, Fadli Hariri dan Syahroni.
Parahnya lagi, di lini tengah Liestiadi memasang Dodi Cahyadi bersama I Komang dan Zada. Padahal sang kapten Affan Lubis dan Esteban dalam kondisi bugar dan siap tempur.
Sedangkan di lini depan, Mitchel Nere, Costas dan Elie Aiboy dipasang bersamaan. "Itu murni rotasi saja. Tidak ada intervensi dari manajemen dalam membentuk tim," pungkas Liestiadi.
Jika segala cara, termasuk di dalamnya merotasi pemain telah dilakukan, lantas apa yang akan dilakukan oleh jajaran pelatih dan manajemen PSMS guna mendongkar performa tim Ayam Kinantan?
"Tidak tahu lagi apa yang harus saya lakukan untuk tim ini. Segala cara telah dilakukan, mungkin ada baiknya jika saya mundur saja dari PSMS. Barangkali di tangan orang lain, PSMS bisa lebih baik," katanya.
No comments:
Post a Comment