Tuesday, January 13, 2009

Liestiadi mundur jadi guru demi PSMS

KEINGINAN orang tentu berbeda-beda. Misalkan, Liestiadi rela melepaskan pekerjaan tetap sebagai guru bidang studi komputer di Perguruan Sutomo Medan demi memilih mengikuti PSMS Medan.

Bukan hanya pekerjaan tetap, dia pun harus meninggalkan keluarga di Medan demi kecintaannya kepada tim berjulukan Ayam Kinantan yang kini bermarkas di Bandung. Sepakbola tampaknya sudah menjadi pilihan bagi Ayah dua anak ini. Bagaimana tidak, pihak perguruan Sutomo memberikan pilihan kepada Liestiadi berhenti jadi pelatih atau tetap mengajar di Sutomo.

Pria kelahiran Medan 14 Oktober 1967 memberikan pilihan pelatih yang kini menjabat Direktur Teknik PSMS Medan. Posisi Liestiadi sebagai guru bidang studi komputer salah satu sekolah top di Medan ini sudah ditekuninya sejak 2006. Bahkan dia sempat mengikuti ujian verifikasi guru yang dibiayai pemerintah, hasilnya juga memuaskan.

Sepeninggalan dari guru Sutomo, ayah yang memiliki sepasang anak Deni Marco, 10 tahun, dan Alexandra, 5 tahun, seorang istri Meliani mengakui sempat "kalang kabut" karena tidak memiliki penghasilan tetap untuk keluarga.

"Ya, ini merupakan pilihan saya," terang Liestiadi melalui telefon selularnya dari Bandung, Minggu (11/1).

Pilihan Liestiadi untuk melepaskan pekerjaan tetap sebagai guru setahun lalu sudah mantap. Dia kini berkonsentrasi di skuad PSMS, setelah mengawali pelatih sekolah sepakbola perumahan Taman Setia Budi Indah (Tasbih) sejak tahun 2001 hingga 2007.

Kemauannya menjadi pelatih sepakbola cukup besar. Memulai dengan mengikuti kursus pelatih sepakola dasar hingga sekarang ini memiliki sertifikat lisensi A. Kursus pelatihan lisensi A yang digawei PSSI diikuti Maret 2008 di Jakarta bersama M Khaidir yang kini menangani PSDS Deli Serdang.

Kesabaran Liestiadi berbuah ketika dipercayakan menangani tim PSMS Junior musim kompetisi 2002-2003. Jam terbang sebagai pelatih ketika itu belum tinggi. Namun dia tidak mengecewakan, dan membawa PSMS Junior bersaing di tingkat nasional.

Awal tahun 2008 manajemen PSMS yang dikelola Sihar Sitorus kemudian mempercayakan Liestiadi masuk skuad PSMS. Ketika itu Liestiadi dipercayakan sebagai asisten pelatih Iwan Setiawan. Selepas peninggalan Iwan, dia tetap masuk skuad PSMS di bawah kepemimpinan pelatih Australia Erick Williams.

Kepemimpinan Erick tidak lama, karena masuk jeda putaran pertama manajemen menggantikannya dengan Luciano Leandro asal Brazil. Direktur Teknik PSMS yang ditempati Liestiadi sekarang, sebelumnya posisi Erick.

Akankah keberuntungan di pihak Liestiadi?

No comments: